Sistem IPAL - Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu melakukan aktivitas yang menghasilkan limbah, seperti air sehabis mandi, cuci baju, cuci piring, dan lainnya. Oleh karena itu, sangat diperlukam sebuah sarana maupun sistem untuk mengatasi air limbah tersebut agar tidak mencemari lingkungan hidup. Pengelolaan air limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat dilakukan dengan membuat sistem setempat maupun sistem terpusat.
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) merupakan sistem atau sarana pengolahan air limbah agar lingkungan hidup tidak tercemar oleh zat-zat berbahaya yang terkandung di dalam air limbah. Sistem IPAL yang biasanya paling umum digunakan oleh masyarakat di Indonesia, yaitu IPAL Komunal. Sistem IPAL Komunal dibangun secara terpusat maupun setempat dan digunakan untuk mengolah air limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga agar limbah tersebut tidak mencemari lingkungan, terutama lingkungan di daerah sungai. Limbah tersebut dialirkan melalui jaringan pipa dan ditampung dalam bak IPAL.
Sistem IPAL dilakukan untuk menangani limbah domestik di suatu kota. Setiap rumah tangga memiliki fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus) pribadi lalu menghubungkan saluran dari MCK tersebut ke dalam sistem pipa air limbah yang langsung di alirkan ke dalam bak IPAL Komunal. Biasanya ada sistem yang mempunyai ukuran kecil maupun besar sesuai kebutuhan para penggunanya. Untuk sistem IPAL yang kecil dapat menampung hasil air limbah sebanyak 2-5 rumah tangga atau penggunanya, sedangkan untuk yang lebih besar dapat menampung 10-100 rumah tangga atau penggunanya.
Baca Juga : Jenis-Jenis IPAL
Air limbah yang sudah disaring di dalam bak IPAL dapat langsung dialirkan ke badan sungai dikarenakan air limbah tersebut sudah diolah supaya tidak merusak ekosistem pada lingkungan hidup di sekitarnya. Sistem IPAL Komunal dapat digunakan untuk sekelompok rumah tangga maupun MCK umum. Sistem IPAL Komunal ini dapat diterapkan jika kondisi masyarakat di suatu wilayah tidak dapat membuat penampungan sendiri sehingga memungkinkan untuk membuat IPAL secara berkelompok.
IPAL yang akan dibangun tentunya harus ada partisipasi dari masyarakat untuk membantu dan mengetahui bagaimana tata cara pembangunan dari IPAL. Pemerintah juga perlu memberikan kesempatan pada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembuatan IPAL. Namun, pemerintah juga harus membedakan sistem yang dapat dibantu oleh masyarakat maupun yang harus dikerjakan oleh ahlinya. Pada setiap awal mula pembangunan IPAL, peran pemerntah dalam pembangunan lebih besar dari masyarakat dan tidak jarang pula pemerintah mengerjakan semuanya tanpa bantuan dari masyarakat setempat. Tetapi, peran masyarakat untuk ikut aktif berpartisipasi tetap diperlukan untuk menjamin keberhasilan suatu pembangunan.
Hal-hal yang perlu diketahui oleh masyarakat setempat yang akan menggunakan IPAL, dilakukan dengan mengadakan penyuluhan atau bentuk-bentuk sosial di masyarakat setempat, seperti memberikan pengetahuan mengenai daya tampung IPAL, memberikan informasi bagaimana merawat IPAL agar tidak cepat rusak dan awet, dan informasi lainnya mengenai pembangunan IPAL di wilayah tersebut.